Terkadang membicarakan masalah organ
intim menjadi sesuatu hal yang sangat tabu. Padahal hal itu bisa
menyangkut kepentingan yang sangat mendesak dalam agama. Sebab itulah
banyak orang yang tidak benar-benar mengetahui kebenarannya.
Termasuk salah satu hal yang jarang
dibicarakan mengenai bulu kemaluan. Ada orang yang mempunyai bulu
kemaluan lebat tapi ragu-ragu ketika hendak mencukurnya. Keraguan
tersebut muncul karena ketidaktahuan tentang hukum mencukur bulu
kemaluan.
Lalu apa sebenarnya hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam, apakah ada dalil yang mengatur hal tersebut?
Mencukur Rambut Kemaluan itu Fitrah
Ternyata terdapat dalil yang membahas
tentang mencukur rambut kemaluan. Cukup dengan dalil ini maka Anda akan
mengetahui apa hukumnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ada lima fitrah manusia, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak [HR. Bukhari dan Muslim]
Jadi mencukur bulu kemaluan termasuk
sunnah fitrah, dimana Allah telah menetapkan hal itu dilakukan oleh
hambanya dan ketika hambanya melakukan fitrah tersebut maka mereka akan
senang. Jika hal itu dipenuhi akan menjadikan seseorang memiliki sifat
sempurna dan penampilan bagus.
Bulu kemaluan yang dimaksud adalah
rambut yang tumbuh disekitar alat kelamin baik laki-laki maupun wanita.
Rambut-rambut tersebut jika dibiarkan tumbuh maka tidak akan membuatnya
semakin panjang hanya saja membuat semakin lebat.
Hikmah Mencukur Bulu Kemaluan Bagi Kesehatan
Sunnah fitrah ini jika dilakukan sangat
banyak manfaatnya bagi kesehatan. Area sekitar kemaluan yang ditumbuhi
rambut jika dibiarkan jorok atau tidak dicukur maka kuman bisa masuk dan
berakibat timbul peradangan.
Senada dengan pernyataan dr. Laksmi Duarsa, SpKK bahwa selain kuman, kutu juga bisa bersemayam di rambut kemaluan.
Selain dengan cara mencukur rambut
kemaluan, pemeliharaan bagian vital bisa dilakukan dengan membasuh area
organ intim tersebut dengan air hangat saat mandi, memakaikan celana
dalam tidak ketat, dan mengganti celana dalam setiap hari.
Khusus Untuk Yang Sudah Bersuami/istri
Untuk Anda yang sudah mempunyai pasangan
suami atau istri, hikmah mencukur rambut kemaluan juga bisa untuk
menjaga keharmonisan. Kulit pada area sekitar daerah intim memiliki
sensitivitas tinggi yang berguna saat berhubungan seksual.
Dengan mencukurnya maka kulit mudah
terjangkau dan membuat hubungan suami istri jadi lebih menyenangkan.
Berbeda jika tidak rambut sekitar kemaluan tumbuh lebat.
Agar Tidak Iritasi Saat Mencukur Bulu Kemaluan
Sebagian orang baik pria maupun wanita
enggan mencukur bulu kemaluan disebabkan karena setiap kali mencukurnya
akan timbul iritasi. Beberapa diantaranya seperti gatal, perih, lembab,
gerah dan sebagainya.
Jika Anda mengalami hal yang sama, maka lakukan tips mencukur bulu kemaluan agar tidak iritasi berikut ini:
- Lakukan pembersihan untuk menghindari pengelupasan kulit, caranya bisa mengolesinya dengan campuran gula dan minyak almond.
- Gunakan air hangat untuk membasuhnya sehingga kulit sekitar kemaluan akan melunak ketika dicukur tidak sakit.
- Gunakan pisau cukur yang tajam untuk menghindari timbulnya iritasi dan benjolan-benjolan kecil sekitar permukaan kulit.
- Aplikasikan gel atau krim cukur yang sejuk untuk melindungi kulit sensitif Anda, juga agar pertumbuhan rambut tidak terbalik.
- Minyak kelapa sebagai alternatif pelembab dan pelindung, tapi jika tidak cocok biasanya akan sebabkan timbul jerawat.
- Mencukur searah tumbuhnya rambut, jangan berlawanan karena akan lebih menyakitkan.
- Jika rambut panjang, gunting terlebih dahulu baru dibersihkan dengan pisau cukur.
Demikian beberapa tips agar tidak
iritasi saat mencukur bulu kemaluan. Intinya baik pria maupun wanita,
rambut kemaluan itu dianjurkan untuk dicukur. Secara syariat maupun
kesehatan hal itu sangat bermanfaat.
Sumber : http://aritunsa.com
0 Response to "Bahaya Cukur Bulu Kemaluan ??? Benarkah ??? Apa Anda Melakukan Nya . . ."
Posting Komentar